Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan
tingkat inflasi di Desember 2012 mencapai 0,54%. Inflasi ini jauh lebih
tinggi dari inflasi November 2012 yang mencapai 0,07%.
Secara tahunan alias year on year inflasi Desember 2012 mencapai 4,3%, sementara inflasi tahun berjalan alias year to date (Januari-Desember 2012) mencapai 4,3%. Inflasi ini relatif rendah dari proyeksi pemerintah yang mencapai 5,3%.
Hal ini disampaikan oleh Ketua BPS Suryamin dalam acara konferensi pers di kantornya, Jalan Dr. Sutomo, Jakarta, Rabu (2/1/2013)
Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura 2,57 % dan Manokwari 1,89%. Sementara inflasi terendah terjadi di Kendari 0,02%.
Menurut Suryamin, komposisi inflasi lebih banyak karena bahan makanan. Beras memberikan dorongan kepada inflasi sebesar 0,3%, ikan segar 0,22%, emas perhiasan 0,2%, rokok kretek filter 0,19%, daging sapi 0,17%, gula pasir 0,15%, tarif sewa ruma 0,15%, bawang putih 0,14%, dan tarif kontrak rumah 0,13%.
Sumber : http://finance.detik.com/read/2013/01/02/110434/2131024/4/bps-inflasi-2012-hanya-43
Secara tahunan alias year on year inflasi Desember 2012 mencapai 4,3%, sementara inflasi tahun berjalan alias year to date (Januari-Desember 2012) mencapai 4,3%. Inflasi ini relatif rendah dari proyeksi pemerintah yang mencapai 5,3%.
Hal ini disampaikan oleh Ketua BPS Suryamin dalam acara konferensi pers di kantornya, Jalan Dr. Sutomo, Jakarta, Rabu (2/1/2013)
Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura 2,57 % dan Manokwari 1,89%. Sementara inflasi terendah terjadi di Kendari 0,02%.
Menurut Suryamin, komposisi inflasi lebih banyak karena bahan makanan. Beras memberikan dorongan kepada inflasi sebesar 0,3%, ikan segar 0,22%, emas perhiasan 0,2%, rokok kretek filter 0,19%, daging sapi 0,17%, gula pasir 0,15%, tarif sewa ruma 0,15%, bawang putih 0,14%, dan tarif kontrak rumah 0,13%.
Sumber : http://finance.detik.com/read/2013/01/02/110434/2131024/4/bps-inflasi-2012-hanya-43
Tidak ada komentar:
Posting Komentar