Perdagangan internasional
Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan keterkaitan antarmanusia di seluruh dunia
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra)dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrilalisasi, kemajuan transportasi globalisasi dan kehadiran perusahaan multinasional.
Teori Perdagangan Internasional
MenurutAmir M.S, bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.
Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang,taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.
Model Ricardian
Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.
Faktor Spesifik
Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengednalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan.
Model Gravitasi
Model grafitasi perdagangan menyajikan sebuah analisa yang lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum grafitasi Newton yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik diantara dua benda. Model ini telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisa ekonometri. Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.
Manfaat perdagangan internasional
- Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya : Kondisi geografi iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
- Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
- Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
- Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang leb
Faktor pendorong
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
- Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
- Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
- Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
- Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
- Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya, iklim tenaga kerja dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi
Peraturan/Regulasi Perdagangan Internasional
Umumnya perdagangan diregulasikan melalui perjanjian bilateral antara dua negara. Selama berabad-abad dibawah kepercayaan dalam Merkantilisme kebanyakan negara memiliki tarif tinggi dan banyak pembatasan dalam perdagangan internasional. pada abad ke 19, terutama di Britania, ada kepercayaan akan perdagangan bebas menjadi yang terpenting dan pandangan ini mendominasi pemikiran diantaranegara barat untuk beberapa waktu sejak itu dimana hal tersebut membawa mereka ke kemunduran besar Britania. Pada tahun-tahun sejak Perang dunia II perjanjian multilateral kontroversial seperti GATT dabWTO memberikan usaha untuk membuat regulasi lobal dalam perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan tersebut terkadang berujung pada protes dan ketidakpuasan dengan klaim dari perdagangan yang tidak adil yang tidak menguntungkan secara mutual.
Perdagangan bebas biasanya didukung dengan kuat oleh sebagian besar negara yang berekonomi kuat, walaupun mereka terkadang melakukan proteksi selektif untuk industri-industri yang penting secara strategis seperti proteksi tarif untuk agrikultur oleh Amerika serikat dan Eropa. Belanda dan Inggris Raya keduanya mendukung penuh perdagangan bebas dimana mereka secara ekonomis dominan, sekarang Amerika serikat , Inggris, Australia dan Jepang merupakan pendukung terbesarnya. Bagaimanapun, banyak negara lain (seperti India, Rusia, dan Tiongkok) menjadi pendukung perdagangan bebas karena telah menjadi kuat secara ekonomi. Karena tingkat tarif turun ada juga keinginan untuk menegosiasikan usaha non tarif, termasuk investasi luar negri langsung, pembelian, dan fasilitas perdagangan. Wujud lain dari biaya transaksi dihubungkan dnegan perdagangan pertemuan dan prosedur cukai.
Umumnya kepentingan agrikultur biasanya dalam koridor dari perdagangan bebas dan sektor manufaktur seringnya didukung oleh proteksi. Ini telah berubah pada beberapa tahun terakhir, bagaimanapun. Faktanya, lobi agrikultur, khususnya di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, merupakan penanggung jawab utama untuk peraturan tertentu pada perjanjian internasional besar yang memungkinkan proteksi lebih dalam agrikultur dibandingkan kebanyakan barang dan jasa lainnya.
Selama reses ada seringkali tekanan domestik untuk meningkatkan arif dalam rangka memproteksi industri dalam negri. Ini terjadi di seluruh dunia selama Depresi Besar membuat kolapsnya perdagangan dunia yang dipercaya memperdalam depresi Regulasi dari perdagangan internasional diselesaikan melalui World Trade Organization pada level global, dan melalui beberapa kesepakatan regional seperti Mercosur di Amerika Selatan, NAFTA antara Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko juga Uni eropa antara 27 negara mandiri. Pertemuan Buenos Aires tahun 2005 membicarakan pembuatan dari Free Trade Area of America (FTAA) gagal total karena penolakan dari populasi negara-negara Amerika Latin. Kesepakatan serupa seperti MAI (Multilateral agreement and Investmant) juga gagal pada tahun-tahun belakangan ini.
Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional
Perekonomian suatu negara berhubungan dengan dan dipengaruhi oleh perekonomian Negara lain. Hubungan ini meliputi transaksi ekonomi berupa perdagangan barang-barang, jasa-jasa dan sumber-sumber serta transaksi investasi penanaman modal dan transaksi finansial utang-piutang.
Perekonomian internasional tersebut mempelajari 4 aspek antara lain sebagai berikut:
I. Perdagangan Internasional
Perekonomian internasional tersebut mempelajari 4 aspek antara lain sebagai berikut:
I. Perdagangan Internasional
? Keuntungan Melakukan Perdagangan
Dua hal utama akan diterangkan dalam bagian ini. Pertama akan diperhatikan pandangan ahli-ahli ekonomi di masa Merkantilis dan Klasik mengenai sumbangan perdagangan luar negeri kepada masyarakat. Sesudah itu akan diterangkan berbagai keuntungan melakukan perdagangan luar negeri.
i. Pandangan ahli-ahli ekonomi dimasa merkantilis dan klasik
Ahli-ahli ekonomi dimasa merkantilis yaitu ahli-ahli ekonomi yang hidup disekitar abad 16 dan 17. mereka berpendapat bahwa perdagangan luar negeri merupakan sumber kekayaan untuk suatu Negara, suatu Negara dapat mempertinggi kekayaannya dengan cara menjual barang-barangnya keluar negeri.
Ahli-ahli ekonomi klasik menganalisis dengan lebih mendalam lagi peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian. Misalnya, David Ricardo menerangkan perlunya perdagangan luar negeri dalam mengembangkan suatu perekonomian. Teori Ricardo merupakan teori yang hingga sekarang menjadi dasar kepada teori perdagangan luar negeri. Berdasarkan pada teori Ricardo tersebut, Negara-negara digalakkan menjalankan system perdagangan bebas. Perdagangan bebas adalah sistem perdagangan luar negeri di mana setiap Negara melakukan perdagangan tanpa ada halangan perdagangan.
ii. Peningkatan praktek perdagangan bebas
Semenjak kemunduran ekonomi dunia pada masa permulaan tahun 1930 -an diyakini bahwa pembatasan perdagangan luar negeri sering diperlukan untuk menjamin agar pertumbuhan dalam negeri tidak dipengaruhi efek buruk dari perkembangan di luar negara. Menurut pandangan ini hambatan perdagangan berupa tarif yang tinggi untuk meningkatkan peranan sektor industri domestik danuntuk menjaga kestabilan neraca pembayaran ada kalanya perlu dijalankan. Akan tetapi kemudian disadari bahwa hambatan perdagangan berbentuk tarif menimbulkan ketidakefisienan dan dapat menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhanekonomi. Masalah tersebut merupakan salah satu alasan penting yang menyebabkan dorongan untuk menjalankan perdagangan luar negeri yang lebih bebas.
iii. Perkembangan perusahaan Multi-Nasional
Pada waktu permulaan dari perkembangannya yang terutama mengembangkan operasinya adalah perusahaan industri dan beroperasi di negara lain untuk memproduksikan dan menjual barangnya di negara baru dimana perusahaan Multi-nasional beroperasi (tujuannya untuk meluaskan pasar). Akan tetapi pada tahap selanjutnya dari perkembangan Multi-nasional, mereka datang dan mendirikan perusahaan di suatu negara untuk menurunkan biaya produksi dan mengekspor produksi mereka ke negara asal mereka dan negara majulain. Penswastaan dan peningkatan praktek pasaran bebas semenjak tahun 1980-an, dan sistem pengangkutan laut dan udara yang semakin efisien telah mempercepat perkembangan Multi-nasional.
iv. Perkembangan investasi portofolio di pasaran luar negeri
Pertambahan dana tabungan yang diikuti pula oleh perkembangan institusi keuangan dan pasaran keuangan menyebabkan tabungan masyarakat tidak lagi disimpan dan diinvestasikan ke negaranya sendiri tetapi telah mengalir ke berbagai negara di dunia termasuk ke dalam pasaran uang dan pasar modal di negara berkembang.
v. Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan pengangkutan
Perkembangan teknologi informasi menyebabkan aliran ke luar-masuk uang dan dana dari suatu negara ke negara lain dapat dilakukan lebih cepat.
Perkembangan perdagangan luar negeri yang semakin pesat dalam beberapa decade belakangan ini juga telah mendorong perkembangan alat-alat pengangkutan dan perhubungan. Sebaliknya, perkembangan alat-alat pengangkutan dan perhubungan memberi dorongan kepada perkembangan perdagangan.
? Beberapa keuntungan melakukan perdagangan
? Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi dalam negeri
Setiap Negara tidak dapat menghasilkan semua barang-barang yang dibutuhkannya, untuk itu diperlukan perdagangan antar Negara yang satu dengan negara yang lain. Misalnya, negara-negara maju memerlukan hasil alam tetapi barang tersebut tidak dapat dihasilkan di Negara-negara mereka. Maka mereka terpaksa mengimpor barang-barang tersebutdari negara-negara di Asia Tenggara terutama dari Indonesia, Thailand, Dan Malaysia. Sebaliknya negara-negara di Asia Tenggara belum dapat memproduksi sendiri beberapa hasil Industri modern, seperti pesawat terbang, kapal pengangkut minyak dan mesin-mesin industri. Maka negara-negara itu harus mengimpor barang-barang tersebut dari negara maju.
Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab yang utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksikan sesuatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksikan oleh negara lain, tetapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri. Contoh: Amerika Serikat dan Jepang mempunyai kemampuan untuk memproduksi kain. Tetapi Jepang dapat memproduksikannya dengan lebih efisiendari Amerika Serikat. Dalam keadaan sperti ini, untuk mempertinggi koefisien penggunaan faktor-faktor produksi, Amerika Serikat perlu mengurangi produksi kainnya dan mengimpor barang tersebut dari Jepang.
Dengan mengadakan spesialisasi dan perdagangan, setiap negara dapat memperoleh keuntungan yang berikut:
i. Faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap negara dapat digunakan dengan lebih efisien
ii. Setiap negara dapat menikmati lebih banyak barang dari yang dapat diproduksikan di dalam negeri
Dua hal utama akan diterangkan dalam bagian ini. Pertama akan diperhatikan pandangan ahli-ahli ekonomi di masa Merkantilis dan Klasik mengenai sumbangan perdagangan luar negeri kepada masyarakat. Sesudah itu akan diterangkan berbagai keuntungan melakukan perdagangan luar negeri.
i. Pandangan ahli-ahli ekonomi dimasa merkantilis dan klasik
Ahli-ahli ekonomi dimasa merkantilis yaitu ahli-ahli ekonomi yang hidup disekitar abad 16 dan 17. mereka berpendapat bahwa perdagangan luar negeri merupakan sumber kekayaan untuk suatu Negara, suatu Negara dapat mempertinggi kekayaannya dengan cara menjual barang-barangnya keluar negeri.
Ahli-ahli ekonomi klasik menganalisis dengan lebih mendalam lagi peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian. Misalnya, David Ricardo menerangkan perlunya perdagangan luar negeri dalam mengembangkan suatu perekonomian. Teori Ricardo merupakan teori yang hingga sekarang menjadi dasar kepada teori perdagangan luar negeri. Berdasarkan pada teori Ricardo tersebut, Negara-negara digalakkan menjalankan system perdagangan bebas. Perdagangan bebas adalah sistem perdagangan luar negeri di mana setiap Negara melakukan perdagangan tanpa ada halangan perdagangan.
ii. Peningkatan praktek perdagangan bebas
Semenjak kemunduran ekonomi dunia pada masa permulaan tahun 1930 -an diyakini bahwa pembatasan perdagangan luar negeri sering diperlukan untuk menjamin agar pertumbuhan dalam negeri tidak dipengaruhi efek buruk dari perkembangan di luar negara. Menurut pandangan ini hambatan perdagangan berupa tarif yang tinggi untuk meningkatkan peranan sektor industri domestik danuntuk menjaga kestabilan neraca pembayaran ada kalanya perlu dijalankan. Akan tetapi kemudian disadari bahwa hambatan perdagangan berbentuk tarif menimbulkan ketidakefisienan dan dapat menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhanekonomi. Masalah tersebut merupakan salah satu alasan penting yang menyebabkan dorongan untuk menjalankan perdagangan luar negeri yang lebih bebas.
iii. Perkembangan perusahaan Multi-Nasional
Pada waktu permulaan dari perkembangannya yang terutama mengembangkan operasinya adalah perusahaan industri dan beroperasi di negara lain untuk memproduksikan dan menjual barangnya di negara baru dimana perusahaan Multi-nasional beroperasi (tujuannya untuk meluaskan pasar). Akan tetapi pada tahap selanjutnya dari perkembangan Multi-nasional, mereka datang dan mendirikan perusahaan di suatu negara untuk menurunkan biaya produksi dan mengekspor produksi mereka ke negara asal mereka dan negara majulain. Penswastaan dan peningkatan praktek pasaran bebas semenjak tahun 1980-an, dan sistem pengangkutan laut dan udara yang semakin efisien telah mempercepat perkembangan Multi-nasional.
iv. Perkembangan investasi portofolio di pasaran luar negeri
Pertambahan dana tabungan yang diikuti pula oleh perkembangan institusi keuangan dan pasaran keuangan menyebabkan tabungan masyarakat tidak lagi disimpan dan diinvestasikan ke negaranya sendiri tetapi telah mengalir ke berbagai negara di dunia termasuk ke dalam pasaran uang dan pasar modal di negara berkembang.
v. Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan pengangkutan
Perkembangan teknologi informasi menyebabkan aliran ke luar-masuk uang dan dana dari suatu negara ke negara lain dapat dilakukan lebih cepat.
Perkembangan perdagangan luar negeri yang semakin pesat dalam beberapa decade belakangan ini juga telah mendorong perkembangan alat-alat pengangkutan dan perhubungan. Sebaliknya, perkembangan alat-alat pengangkutan dan perhubungan memberi dorongan kepada perkembangan perdagangan.
? Beberapa keuntungan melakukan perdagangan
? Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi dalam negeri
Setiap Negara tidak dapat menghasilkan semua barang-barang yang dibutuhkannya, untuk itu diperlukan perdagangan antar Negara yang satu dengan negara yang lain. Misalnya, negara-negara maju memerlukan hasil alam tetapi barang tersebut tidak dapat dihasilkan di Negara-negara mereka. Maka mereka terpaksa mengimpor barang-barang tersebutdari negara-negara di Asia Tenggara terutama dari Indonesia, Thailand, Dan Malaysia. Sebaliknya negara-negara di Asia Tenggara belum dapat memproduksi sendiri beberapa hasil Industri modern, seperti pesawat terbang, kapal pengangkut minyak dan mesin-mesin industri. Maka negara-negara itu harus mengimpor barang-barang tersebut dari negara maju.
Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab yang utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksikan sesuatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksikan oleh negara lain, tetapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri. Contoh: Amerika Serikat dan Jepang mempunyai kemampuan untuk memproduksi kain. Tetapi Jepang dapat memproduksikannya dengan lebih efisiendari Amerika Serikat. Dalam keadaan sperti ini, untuk mempertinggi koefisien penggunaan faktor-faktor produksi, Amerika Serikat perlu mengurangi produksi kainnya dan mengimpor barang tersebut dari Jepang.
Dengan mengadakan spesialisasi dan perdagangan, setiap negara dapat memperoleh keuntungan yang berikut:
i. Faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap negara dapat digunakan dengan lebih efisien
ii. Setiap negara dapat menikmati lebih banyak barang dari yang dapat diproduksikan di dalam negeri
Pengertian keuntungan mutlak adalah keuntungan yang diperoleh oleh sesuatu Negara dari mengkhususkan kegiatannya kepada memproduksikan barang-barang dengan efisiensi yang lebih tinggi dari Negara-negara lain.
Pengertian keuntungan berbanding adalah keuntungan yang diperoleh oleh suatu Negara dari mengkhususkan (melakukan spesialisasi) dalam memproduksikan barang-barang yang mempunyai harga relatif yang lebih rendah dari Negara lain.
Memperluas pasar Industri dalam negeri
Beberapa jenis industri telah dapat memenuhi permintaan dalam negeri sebelum alat-alat produksi sepenuhnya digunakan, ini berarti bahwa industri masih dapat menaikkan produksi dan meningkatkan keuntungannya apabila masih terdapat pasar untuk barang-barang yang dihasilkan oleh industri itu. Karena seluruh permintaan dari dalam negeri telah terpenuhi satu-satunya cara untuk memperoleh pasaran adalah dengan mengekspornya keluar negeri. Apabila kapasitas dari mesin-mesin masih rendah, sehingga produksi mesin-mesin itu belum mencapai titik yang optimum, ekspor ke luar negeri akan mempertinggi keefisienan dari mesin-mesin yang digunakan dan mengurangi biaya produksi. Dengan demikian, untuk industri-industri yang mempunyai sifat seperti itu, perdagangan luar negeri bukan saja akan menambah produksi dan meningkatkan keuntungan. Tetapi juga dapat menurunkan biaya produksi.
Menggunakan teknologi modern dan meningkatkan produktivitas
Selanjutnya perdagangan luar negeri memungkinkan sesuatu Negara untuk memperlajari teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang lebih modern. Perdagangan luar negeri memungkinkan negara tersebut mengimpor mesin-mesin atau alat-alat yang lebih modern untuk melaksanakan teknik produksi dan cara produksi yang lebih baik. Keuntungan-keuntungan ini terutama dinikmati oleh Negara-negara berkembang. Di negara-negara tersebut kegiatan ekonomi masih banyak yang menggunakan teknik produksi dan cara menajemen yang tradisional. Oleh karena itu daya produktivitasnya masih rendah dan produksinya terbatas. Dengan mengimpor teknologi yang lebih modern negara tersebut dapat menaikkan produktivitasnya, dan ini akan mempercepat pertumbuhan produksi.
Pengertian keuntungan berbanding adalah keuntungan yang diperoleh oleh suatu Negara dari mengkhususkan (melakukan spesialisasi) dalam memproduksikan barang-barang yang mempunyai harga relatif yang lebih rendah dari Negara lain.
Memperluas pasar Industri dalam negeri
Beberapa jenis industri telah dapat memenuhi permintaan dalam negeri sebelum alat-alat produksi sepenuhnya digunakan, ini berarti bahwa industri masih dapat menaikkan produksi dan meningkatkan keuntungannya apabila masih terdapat pasar untuk barang-barang yang dihasilkan oleh industri itu. Karena seluruh permintaan dari dalam negeri telah terpenuhi satu-satunya cara untuk memperoleh pasaran adalah dengan mengekspornya keluar negeri. Apabila kapasitas dari mesin-mesin masih rendah, sehingga produksi mesin-mesin itu belum mencapai titik yang optimum, ekspor ke luar negeri akan mempertinggi keefisienan dari mesin-mesin yang digunakan dan mengurangi biaya produksi. Dengan demikian, untuk industri-industri yang mempunyai sifat seperti itu, perdagangan luar negeri bukan saja akan menambah produksi dan meningkatkan keuntungan. Tetapi juga dapat menurunkan biaya produksi.
Menggunakan teknologi modern dan meningkatkan produktivitas
Selanjutnya perdagangan luar negeri memungkinkan sesuatu Negara untuk memperlajari teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang lebih modern. Perdagangan luar negeri memungkinkan negara tersebut mengimpor mesin-mesin atau alat-alat yang lebih modern untuk melaksanakan teknik produksi dan cara produksi yang lebih baik. Keuntungan-keuntungan ini terutama dinikmati oleh Negara-negara berkembang. Di negara-negara tersebut kegiatan ekonomi masih banyak yang menggunakan teknik produksi dan cara menajemen yang tradisional. Oleh karena itu daya produktivitasnya masih rendah dan produksinya terbatas. Dengan mengimpor teknologi yang lebih modern negara tersebut dapat menaikkan produktivitasnya, dan ini akan mempercepat pertumbuhan produksi.
Syarat Perdagangan
Adalah perbandingan di antara indeks harga-harga barang yang diekspor oleh suatu negara dengan indeks harga barang-barang yang diimpor negara itu.
Syarat perdagangan =
Ket: Px = indeks harga barang-barang yang diekspor
Pm = indeks harga barang-barang yang diimpor suatu negara
Untuk melihat apakah suatu negara menikmati lebih banyak keuntungan dari perdagangan luar negeri atau ia menimbulkan efek buruk kepada perekonomian negara, perlulah diperhatikan perubahan-perubahan dalam syarat perdagangan negara tersebut.
II. Kebijakan Perdagangan Internasional
Meskipun jelas dengan mengadakan spesialisasi dan perdagangan bebas antar negara penduduk negara-negara didunia memperoleh manfaat berupa output lebih besar, tetapi untuk mencapai tujuan tertentu berbagai kebijakan perdagangan telah membatasi serta merupakan penghalang spesialisasi dan perdagangan internasional hingga tidak diperoleh manfaat sepenuhnya. Kebijakan yang merintangi perdagangan internasional biasanya berupa tarif bea masuk dan atau kuota. Selanjutnya akan dibahas konsekuensi ekonomi serta argument yang menyokong dan menentang. Misalnya perlukah suatu negara melindungi industri yang baru didirikan dengan mengenakan tarif, kuota atau berbagai rintangan perdagangan internasional ?
Pembela dan penyokong perdagangan bebas menyatakan secara singkat bahwa dengan mengadakan perdagangan bebas berdasarkan prinsip keunggulan komparatif maka perekonomian dunia akan mencapai alokasi sumber secara optimal yang memberikan taraf hidup lebih tinggi. Hal ini karena masing-masing negara memiliki anugerah sumber-sumber alam, tenaga kerja, akumulasi kapital serta teknologi yang berbeda baik kuantitas maupun kualitas dan mereka harus berspesialisasi pada komoditi di mana biaya produksinya relatif lebih rendah daripada negara-negara lain dan kemudian menukarkan. Dengan demikian maka penduduk dunia bisa memperoleh pendapatan riel lebih tinggi dengan menggunakan sumber-sumber yang ada dan dimilikinya. Proteksi atau rintangan perdagangan akan mengurangi manfaat yang dapat diperoleh dari adanya spesialisasi. Dengan pembatasan ini maka sumber-sumber tak dapat dimanfaatkan untuk penggunaan paling efisien. Para pembela perdagangan bebas akan mencegah terbentuknya proteksi monopoli di dalam negeri. Tanpa persaingan dari luar negeri yang diakibatkan oleh pembatasan perdagangan, monopoli akan muncul.
III. Pasar Valuta Asing
Untuk memahami bagaimana kurs valuta asing ditentukan, kita perlu menganalisis cara kerja pasar valuta asing. Pasar Valuta Asing adalah tempat berlangsungnya perdagangan berbagai mata uang negara yang berbeda; disinilah nilai tukar ditentukan. Pada umumnya, valuta asing diperdagangkan oleh bank-bank serta perusahaan-perusahaan yang berspesialisasi pada bisnis tersebut. Pasar valuta asing yang terorganisir seperti di New York, Tokyo, London dan Zurich memperdagangkan beratus-ratus milyar dolar mata uang setiap harinya. Harga valuta asing / kurs valuta asing terbentuk pada saat penawaran dan permintaan berada dalam keadaan seimbang. Penawaran dan permintaan pound Inggris berinteraksi di pasar valuta asing. Kekuatan pasar akan menggerakkan kurs valuta asing ke atas / ke bawah, untuk menyeimbangkan arus masuk dan arus keluar pound; harga yang kemudian akan berlaku adalah pada saat terjadi keseimbangan kurs valuta asing, yaitu ketika pound yang dibeli persis sama dengan yang ingin dijual. Keseimbangan penawaran dan permintaan valuta asing menentukan kurs mata uang tertentu. IV. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran internasional (International Balance Of Payment) suatu negara merupakan lapangan keuangan negara yang bersangkutan atas semua transaksi ekonomi dengan negara-negara lain, yang disusun secara sistematis; neracapembayaran menghitung dan mencatat semua arus barang, jasa dan modal antara suatu negara dengan negara-negara lain.
Neraca pembayaran luar negeri umumnya dibagi dalam empat bagian, yaitu:
1. Transaksi berjalan
2. Neraca modal
3. Penyimpangan statistic
4. Penyelesaian resmi
Tahap-tahap neraca pembayaran:
1. Negara debitur muda yang sedang tumbuh
2. Negara debitur madya
3. Negara kreditur baru
4. Negara Kreditur madya
Jika pertumbuhan ekonomi suatu negara lebih cepat daripada pertumbuhan rata-rata pada pasar ekspornya, maka hal ini akan cenderung mempercepat peningkatan impor daripada ekspor melalui efek penyerapan.
Adalah perbandingan di antara indeks harga-harga barang yang diekspor oleh suatu negara dengan indeks harga barang-barang yang diimpor negara itu.
Syarat perdagangan =
Ket: Px = indeks harga barang-barang yang diekspor
Pm = indeks harga barang-barang yang diimpor suatu negara
Untuk melihat apakah suatu negara menikmati lebih banyak keuntungan dari perdagangan luar negeri atau ia menimbulkan efek buruk kepada perekonomian negara, perlulah diperhatikan perubahan-perubahan dalam syarat perdagangan negara tersebut.
II. Kebijakan Perdagangan Internasional
Meskipun jelas dengan mengadakan spesialisasi dan perdagangan bebas antar negara penduduk negara-negara didunia memperoleh manfaat berupa output lebih besar, tetapi untuk mencapai tujuan tertentu berbagai kebijakan perdagangan telah membatasi serta merupakan penghalang spesialisasi dan perdagangan internasional hingga tidak diperoleh manfaat sepenuhnya. Kebijakan yang merintangi perdagangan internasional biasanya berupa tarif bea masuk dan atau kuota. Selanjutnya akan dibahas konsekuensi ekonomi serta argument yang menyokong dan menentang. Misalnya perlukah suatu negara melindungi industri yang baru didirikan dengan mengenakan tarif, kuota atau berbagai rintangan perdagangan internasional ?
Pembela dan penyokong perdagangan bebas menyatakan secara singkat bahwa dengan mengadakan perdagangan bebas berdasarkan prinsip keunggulan komparatif maka perekonomian dunia akan mencapai alokasi sumber secara optimal yang memberikan taraf hidup lebih tinggi. Hal ini karena masing-masing negara memiliki anugerah sumber-sumber alam, tenaga kerja, akumulasi kapital serta teknologi yang berbeda baik kuantitas maupun kualitas dan mereka harus berspesialisasi pada komoditi di mana biaya produksinya relatif lebih rendah daripada negara-negara lain dan kemudian menukarkan. Dengan demikian maka penduduk dunia bisa memperoleh pendapatan riel lebih tinggi dengan menggunakan sumber-sumber yang ada dan dimilikinya. Proteksi atau rintangan perdagangan akan mengurangi manfaat yang dapat diperoleh dari adanya spesialisasi. Dengan pembatasan ini maka sumber-sumber tak dapat dimanfaatkan untuk penggunaan paling efisien. Para pembela perdagangan bebas akan mencegah terbentuknya proteksi monopoli di dalam negeri. Tanpa persaingan dari luar negeri yang diakibatkan oleh pembatasan perdagangan, monopoli akan muncul.
III. Pasar Valuta Asing
Untuk memahami bagaimana kurs valuta asing ditentukan, kita perlu menganalisis cara kerja pasar valuta asing. Pasar Valuta Asing adalah tempat berlangsungnya perdagangan berbagai mata uang negara yang berbeda; disinilah nilai tukar ditentukan. Pada umumnya, valuta asing diperdagangkan oleh bank-bank serta perusahaan-perusahaan yang berspesialisasi pada bisnis tersebut. Pasar valuta asing yang terorganisir seperti di New York, Tokyo, London dan Zurich memperdagangkan beratus-ratus milyar dolar mata uang setiap harinya. Harga valuta asing / kurs valuta asing terbentuk pada saat penawaran dan permintaan berada dalam keadaan seimbang. Penawaran dan permintaan pound Inggris berinteraksi di pasar valuta asing. Kekuatan pasar akan menggerakkan kurs valuta asing ke atas / ke bawah, untuk menyeimbangkan arus masuk dan arus keluar pound; harga yang kemudian akan berlaku adalah pada saat terjadi keseimbangan kurs valuta asing, yaitu ketika pound yang dibeli persis sama dengan yang ingin dijual. Keseimbangan penawaran dan permintaan valuta asing menentukan kurs mata uang tertentu. IV. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran internasional (International Balance Of Payment) suatu negara merupakan lapangan keuangan negara yang bersangkutan atas semua transaksi ekonomi dengan negara-negara lain, yang disusun secara sistematis; neracapembayaran menghitung dan mencatat semua arus barang, jasa dan modal antara suatu negara dengan negara-negara lain.
Neraca pembayaran luar negeri umumnya dibagi dalam empat bagian, yaitu:
1. Transaksi berjalan
2. Neraca modal
3. Penyimpangan statistic
4. Penyelesaian resmi
Tahap-tahap neraca pembayaran:
1. Negara debitur muda yang sedang tumbuh
2. Negara debitur madya
3. Negara kreditur baru
4. Negara Kreditur madya
Jika pertumbuhan ekonomi suatu negara lebih cepat daripada pertumbuhan rata-rata pada pasar ekspornya, maka hal ini akan cenderung mempercepat peningkatan impor daripada ekspor melalui efek penyerapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar